EKONOMI MANAJERIAL

(LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN-LINGKUNGAN KEBUDAYAAN)

 logo_gunadarma1

Kelompok 5 :

Agus Kurniawan (10212393)

Anny Angela (10212992)

Yosua (17212877)

BAB I

Pendahuluan

LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eksternal kegiatan pemasaran adalah Pengaruh-pengaruh tidak langsung yang berada di luar kekuasaan atau kendali pemasar. Pengaruh pengaruh tersebut akan memaksa pemasar untuk menyesuaikan arah danstarteginya agar tetap survive di lingkungannya.

BAB II

Lingkungan Kebudayaan

Situasi maupun perubahan-perubahan yang terjadi pada ingkungan luar dapat memberikan peluang-peluang atau hambatan-hambatan yang dapat dimanfaatkan atau diatasi oleh pemasar.

Tidak semua pemasar mampu menangkap atau bahkan menciptakan peluang-peluang atau hambatan-hambatan tersebut. Misalnya deregulasi otomotif yang dikeluarkan pemerintah, bagi perusahaan tertentu (misalnyaimportirmobilmewah) dapat merupakan peluang untuk mengembangkan usaha, tetapi bagi perusahaan lain (eksportir mobil sederhana) dapat merupakan ancaman.

Lingkungan Budaya

Lingkungan ini menunjukkan keadaan suatu kelompok masyarakat mengenai aturan kehidupan, norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, pandangan masyarakat dan lain sebagainya yang merumuskan hubungan antar sesama dengan masyarakat lainnya serta lingkungan sekitarnya. Pengaruh dari pedoman hidup ini dapat sangat luas atau felatif sempit . Misal, batasan bagi pekerja wanita mungkin hanya berlaku disuatu daerah, tetapi dapat juga berlaku secara nasional

Kehidupan bermasyarakat yang mengendalikan hubunganantar individu atau kelompok tidaklah tetap. Melainkan selalu berubah, perubahan-perubahan terjadi karena kebutuhan manusia semakin bertambah. Kemajuan kreativitas masyarakat yang semakin meningkatkan nilai-nilai manusia merupakan perkembangan budaya. Perkembangan sosial dan kebudayaan ini memberikan pengaruh peluang dan sekaligus hambatan bagi perusahaan-perusahaan. Perkembangan-perkembangan yang perlu diperhatikan adalah :

  • kultur dan etos kerja
  • konsep keluarga dan masyarakat
  • perubahan gaya hidup
  • pendidikan dan kualitas kehidupan
  • kehidupan religius
  • globalisasi
  • transportasi dan komunikasi

Lingkungan budaya (cultural) terdiri dari lembaga-lembaga dan kekuatan lain yg mempengaruhi nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku masyarakat yaitu:

  • Faktual

Tampak jelas dari perbedaan warna dan selera

  • Interpretive

Harus ditafsirkan lebih dalam berhubungan dengan perasaan

Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan kesenangan dari suatu masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat mempengaruhi program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour.

 

Lingkungan budaya yang Berubah

 

Perubahan lingkungan adalah angka kecepatan dari perubahan lingkungan umum dan lingkungan khusus perusahaan. Perubahan ini terdiri dari perubahan yang stabil, dimana angka perubahannya lambat, dan perubahan dinamis, dimana angka perubahan lingkungan adalah cepat. Perusahaan biasanya mengalami baik perubahan stabil maupun perubahan dinamis. Sebuah perusahaan jika ingin bertahan maka harus dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan kebudayaan. Berikut adalah beberapa dari karakteristik budaya dan kecenderungan-kecenderungan kepentingan bagi para pemasar.

  • Nilai budaya dasar memiliki tingkat kemapanan tinggi

Penduduk yang tinggal didalam masyarakat tertentu mempertahankan banyak kepercayaan dan tata nilai dasar. Kebanyakan orang Amerika masih percaya dalam bekerja, membina keluarga, memberikan derma dan bersikap jujur. Kepercayaan dan tata nilai dasar diteruskan dari orang tua kepada anak dan diperkuat oleh lembaga-lembaga sosial utama-sekolah, gereja, dunia usaha dan pemerintah.

  • Setiap kebudayaan terdiri dari sub-sub kebudayaan

Setiap masyarakat terdiri dari sub-sub kebudayaan, yaitu berbagai kelompok dengan tata nilai sama yang timbul dari pengalaman hidup atau keadaan khusus mereka.

  • Nilai budaya skunder mengalami pergeseran sepanjang waktu

Walaupun tata nilai dasar bersifat cukup mapan, perubahan-perubahan kecil dari kebudayaan terjadi. Para pemasar mempunyai kepentingan dalam memperhatikan pergeseran budaya yang mungkin menimbulkan kesempatan atau ancaman pemasaran baru.

Lingkungan eksternal kebudayaan dapat menjadi Opportunity ( peluang ) dan bisa juga menjadi Threat (ancaman). Menjadi sebuah peluang jika sebuah perusahaan mampu memproduksi sebuah produk/jasa yang sesuai dengan kultur budaya masyarakat yang akan menjadi target pasar mereka, namun jika hal itu tidak dapat dilakukan oleh perusahaan maka akan menjadi ancaman bagi mereka, dengan tidak sesuainya produk/jasa yang ditawarkan maka mereka dapat dikalahkan oleh pesaing mereka.

Budaya Organisasi

 

Tingginya tingkat persaingan antar organisasi membuat para pengambil keputusan perlu melakukan kajian yang mendalam tentang budaya organisasi atas 4 (empat) elemen yang saling berkaitan yaitu faktor manajerial, faktor lingkungan, kultur organisasi, perencanaan stratejik dan keunggulan bersaing. Sebuah penelitian menyatakan bahwa sebuah budaya organisasi dapat menjadi alat praktis manajemen dan mampu mendukung perubahan proses manajemen dalam mengelola perubahan strategi. Bagi sebagian orang berpendapat bahwa budaya organisasi sama antara satu dengan yang lain, tapi perlu diketahui bahwa budaya organisasi secara akademik dapat digunakan sebagai jembatan antara analisis level mikro dan makro. Penghubung antara perilaku organisasi pada level operasional dalam organisasi dan manajemen stratejik. Bagi para praktisi, budaya merupakan pilihan seseorang dalam memahami dunia organisasi mereka dengan mempelajari pengalaman mereka sehari-hari dalam organisasi dengan perubahan secara nyata dalam dunia bisnis.

 

Pembangunan Ekonomi sebagai Masalah Budaya

Kebudayaan mencakup masalah pertautan etika kerja, nilai-nilai kerja sama, dan nilai-nilai yang berkait dengan kesukuan, keagamaan, dan kedaerahan. Kebudayaan memberi makna hidup, termasuk perubahan-perubahan akibat dahsyatnya kekuatan ekonomi dan teknologi dari negara-negara maju.

APA sebab kebudayaan penting bagi kemajuan ekonomi? Sejarah membuktikan, letak geopolitik yang strategis tidak menjamin sebuah bangsa memanfaatkan letak itu dengan sebaik-baiknya. Sumber daya alam yang beragam dan memasar tak menjamin keberhasilan pembangunan ekonomi. Bahkan sumber daya alam yang beragam kerap dianggap “kutukan budaya” karena membuat bangsa yang bersangkutan berkurang daya juang.

Kesimpulan :

Lingkungan ekternal makro kebudayaan dalam lingkungan eksternal sangat penting karena kebudayaan selalu berjalan dinamis berubah dari waktu ke waktu. Pergeseran nilai budaya, cara hidup, nilai-nilai sosial, keyakinan dan kesenangan dari suatu masyarakat perlu mendapat perhatian pemasar karena dapat mempengaruhi program pemasaran. Misal adanya gaya hidup dari kalangan menengah ke atas membawa dampak pada kebijakan periklanan yang menekankan pada unsur estetis dan kesan glamour.

Kebudayaan Bentuk dan system perekonomian, politik-hukum, dan teknologi ditentukan oleh manusia dan kebudayaannya. Beberapa faktor yang dapat diperhatikan dalam pola kebudayaan dari suatu masyarakat seperti cara hidup, kepercayaan, kesenangan dan lain-lain.

Referensi :

http://dendyraharjo.blogspot.com/2010/11/lingkungan-pemasaran-makro-mikro.html

http://blog.ub.ac.id/galuhayu/files/2013/02/Pengaruh-Lingkungan-Terhadap-Pemasaran1.pdf

http://kilaspangandaran.blogspot.com/2013/04/contoh-analisis-swot-sederhana.html

Leave a comment